KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas Kasih Karunia Tuhan Yesus, sehingga saya dapat membuat dan
menyelesaikan tugas ini. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan dengan judul “HIDUP KEKAL DAN
PERBUATAN BAIK”. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pendidikan pada umumnya dan Pendidikan Agama Kristen pada khususnya.
Demikianlah
tugas ini saya susun, saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
penyusunan tugas ini, kepada para mahasiswa jurusan Ilmu Pendidikan khususnya
prodi PGSD serta Dosen yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, saya
ucapkan terima kasih.
Palu,
16 April 2011
Penyusun,
Riyan Setiawan
Penyusun,
Riyan Setiawan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1
Daftar
Isi ..................................................................................................................................
2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 3
B. Poko-pokok Pikiran ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 3
B. Poko-pokok Pikiran ............................................................................................................. 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Hidup Kekal dan Perbuatan Baik ........................................................................................ 4
B. Perbuatan Baik Sebagai Bukti Keselamatan ....................................................................... 5
C. Perbuatan Baik: Ajaran Paulus Versus Yakobus ................................................................. 7
D. Orang Kristen Sebagai Terang Dunia ................................................................................. 8
E. Aplikasi Perbuatan Baik ...................................................................................................... 9
A. Hidup Kekal dan Perbuatan Baik ........................................................................................ 4
B. Perbuatan Baik Sebagai Bukti Keselamatan ....................................................................... 5
C. Perbuatan Baik: Ajaran Paulus Versus Yakobus ................................................................. 7
D. Orang Kristen Sebagai Terang Dunia ................................................................................. 8
E. Aplikasi Perbuatan Baik ...................................................................................................... 9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Kritik dan Saran ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Kritik dan Saran ................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Allah
ingin dikenal, dihormati lewat seluruh kondisi dunia sebab Dia ingin menyatakan
kehebatan-Nya supaya bangsa lain dapat mengenal Tuhan. Itu sebabnya dalam hal
ini, Dia menyatakan kehebatan dan kekuatan Tangan-Nya dengan tujuan supaya
bangsa lain dapat mengenal Dia. Demikian juga Dia menghendaki agar kita
mengenal Pribadi-Nya lebih dekat dan lebih intensif melalui Firman Allah
sehingga kita dapat semakin mengasihi dan merindukan Dia. Jika kita mengenal
Allah harus dibuktikan dalam setiap perbuatan kita, jangan dikatakan ‘mengenal
Allah’ tetapi tidak menghormati-Nya, akibatnya menyalibkan Tuhan untuk kedua
kalinya (Roma 1:21 dan. 1 Kor. 2:8). Setiap orang yang mengenal Pribadi Allah
dengan benar, pasti akan menghargai dan meninggikan Korban Kristus lewat
praktek hidupnya serta tidak memuja/menyembah kepada illah lain Kita ambil
contoh dari Abraham yang adalah "sahabat Allah" oleh penundukan diri
serta ketaatannya kepada Allah, anda juga dapat mengenal Allah serta mengalami
pengasihan, damai sejahtera, dan berkatNya. Mengenal Allah dengan
sungguh-sungguh menundukkan diri kepadaNya adalah pengalaman yang paling
penting dalam hidup kita.
Betapa
indahnya bahwa Allah menyatakan diriNya kepada orang-orang yang mencariNya
dengan segenap hati. Bilamana kita berpaling dari pada jalan yang sesat dan
sungguh-sungguh menundukkan diri kepadaNya, RohNya akan tinggal di dalam anda.
Tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan anda dari kasihNya selagi kita
mempencayai janji janjiNya dan mengikutiNya dengan ketaatan. Anda akan
menemukan bahwa la menebus anda dengan harga mahal, dan Allah akan menginginkan
persekutuan dengan kita. Oleh karena itu, mintalah kebijaksanaan kepada Allah
selagi Allah berkenan kepada kita. Allah telah mengilhami orang-orang saleh
yang ingin mencari-Nya. Sekalipun Iblis berusaha untuk memadamkannya, secara
ajaib Allah akan melindungi kita dari berbagai cobaan dan rintangan serta
pencobaan.
B. Pokok Pokok Pikiran
1. Perbuatan Baik Sebagai Bukti Keselamatan
2. Perbuatan Baik: Ajaran Paulus Versus Yakobus
3. Orang Kristen Sebagai Terang Dunia
4. Aplikasi Perbuatan Baik
BAB II
PEMBAHASAN
Perbuatan
baik merupakan suatu tindakan yang diharapkan setiap orang. Karena tindakan ini
sangat menyentuh hati banyak orang, maka tidak mengherankan jika perbuatan baik
dijadikan kelompok tertentu sebagai alat untuk memperoleh hidup kekal. Namun
Alkitab tidak sependapat dengan keyakinan sepert ini. Alkitab tidak membenarkan
dan mengajarkan pekerjaan baik sebagai sarana untuk memperoleh hidup kekal.
Untuk
menelusuri kebenaran ini, Efesus 2:8-9 merupakan bagian firman penting yang
berkaitan dengan topik ini. Paulus berkata, “Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.” Ayat ini memberikan
sanggahan kuat bahwa manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Pada
kesempatan lain, Paulus menguatkan apa yang disampaikan diatas, “Tetapi
ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran
kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Titus 3:4-5).
Kedua perikop ini menjelaskan keselamatan sepenuhnya karya Allah, dan manusia tidak melakukan
satu perbuatan baik apapun untuk mendapatkannya.
Pernyataan
bahwa “hidup kekal itu sepenuhnya anugerah Allah” tidak serta merta
diterima para teolog. Ada kelompok Kristen yang mempercayai bahwa ada
partisipasi manusia dalam memperoleh hidup kekal, dan tanpa partisipasi itu
niscaya manusia memperoleh hidup kekal. Pandangan ini pertama kali digagas oleh
Arminius yang kemudian Lima Pokok Armenianisme dituliskan sebagai rangkuman
ajarannya. Dalam rangkuman itu diuraikan bahwa karena manusia memiliki
partisipasi dalam memperoleh keselamatan, oleh karena itu keselamatan juga
bergantung pada tiap-tiap orang untuk memeliharanya. Dengan kata lain jika
seseorang itu lalai, tidak setia dan taat, maka keselamatan itu bisa hilang.
Ajaran ini menitik beratkan tanggungjawab manusia.
Di
pihak lain ada kelompok yang sepenuhnya mempercayai apa yang Paulus katakan
bahwa hidup kekal itu murni anugerah Allah melalui iman yang diberikan kepada
manusia. Manusia merupakan penerima anugerah itu dan ia tidak memiliki setitik
partisipasi pun untuk mendapatkannya. Kelompok yang mempercayai ajaran ini
kemudian merangkum ajarannya sebagai respon pada lima pokok Arminianisme yang
dinamakan sebagai Lima Pokok Kalvinisme. Sebenarnya Yahanes Kalvin bukanlah
orang yang menggagas rangkuman ajaran ini. Yohanes Kalvin mencatat banyak pokok
penjelasan firman Allah tersebar dalam tulisannya, tetapi pengikut ajaran
Kalvinisme merangkum tulisannya dan memberi judul Lima Pokok Kalvinisme. Kedua
pandangan ini telah tersebar dan dianut berbagai gereja di seluruh dunia, baik
di kalangan Reformed dan Dispensasional dan ajaran ini telah mewarnai
penjelasan firman Allah yang diberitakan di setiap gereja.
B. PERBUATAN
BAIK SEBAGAI BUKTI KESELAMATAN
Setelah
membaca penjelasan diatas, mungkin timbul suatu pertanyaan, jika keselamatan
itu murni karya Allah, apakah peran dari perbuatan baik dalam kehidupan orang
Kristen? Kenapa orang Kristen diperintahkan untuk melakukan perbuatan baik?
Jawaban yang benar terhadap pertanyaan ini akan memberikan fondasi penting
dalam perjalanan kehidupan seorang Kristen. Namun sebaliknya, jika jawaban itu
keliru, akan membawa kehancuran pada perjalanan kerohaniannya.
Sebelum
menjawab pertanyaan diatas, ada hal penting yang perlu diketahui mengenai
keberadaan manusia. Ketika Adam dan Hawa gagal menaati Allah di Taman Eden,
yang akhirnya mereka jatuh ke dalam dosa (Kej 3:1-14), sesungguh waktu itu Adam
dan Hawa berada pada keadaan dimana mereka memiliki kehendak bebas untuk
memilih menaati Allah atau menolaknya (Kej 2:15-17). Jika mereka menaat
perintah Allah maka mereka memperoleh hidup kekal, tetapi sebaliknya jika
mereka gagal, mereka akan mati (Kej 2:17), dan tidak memiliki hidup kekal.
Seperti apa yang dicatat dalam Alkitab, Adam dan Hawa memilih untuk tidak
taat kepada Allah tetapi taat kepada Iblis. Karena Adam dan Hawa merupakan
manusia pertama di dunia saat itu, mereka juga merupakan perwakilan manusia
yang ada di dunia ini. Kejatuhan mereka ke dalam dosa telah menjerumuskan semua
manusia ke dalam dosa dengan menurunkat sifat berbuat dosa. Berbuat dosa
menjadi sifat dan kesukaan serta tabiat manusia yang diturunkan Adam dan Hawa
kepada anak-anak dan keturunannya hingga saat ini, karena setiap manusia yang pernah
hidup (kecuali Yesus Kristus) di dunia ini merupakan keturunan Adam dan Hawa.
Dosa inil dikenal dengan istilah teologis sebagai “dosa asal.”
Sejak kejatuhan Adam dan Hawa, dosa telah menguasa manusia dan menjadi sifat
natur manusia yang diturunkan turun termurun. Sebagai akibatnya, manusia tidak
lagi memiliki kehendak bebas seperti yang dimiliki Adam dan Hawa sebelum jatuh
ke dalam dosa. Dengan demikian manusia hanya memiliki satu pilihan yaitu
pilihan yang selalu berpihak pada dosa. Itulah sebabnya Paulus berkata, “Tidak
ada yang benar seorang pun tidak, Tidak ada seorang pun yang berakal budi,
tidak ada seorang pun yang mencari Allah, Semua orang telah menyeleweng, mereka
semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Roma
3:10-12).
Banyak
orang berpikir bahwa manusia itu pada dasarnya dilahirkan baik, dan ia menjadi
jahat akibat lingkungan yang telah mempengaruhinya. Benarkah pernyataan ini?
Untuk mematahkan argumentasi ini, mari perhatikan apa yang terjadi pada
keluarga Adam dan Hawa yang merupakan keluarga pertama di dunia ini. Mereka
memiliki anak laki-laki yang bernama Habel dan Kain (Kej 4:1-16). Jika memang
lingkungan yang mempengaruhi seseorang berbuat dosa, bisa dikatakan keluarga
ini tidak memilki lingkungan dimana mereka bisa melihat kejahatan dan keboboran
orang lain yang berakibat buruk pada mereka. Namun yang pasti tabiat berdosa
seperti rasa cemburu dan dengki yang merupakan sifat alami atau tabiat yang
diakibatkan kejatuhan Adam dan Hawa telah diturunkan kepada anak-anak mereka.
Akitabnya, pembunuhan pertama yang sangat tragis terjadi pada keluarga Adam dan
Hawa dimana Kain membunuh adiknya sendiri, Habel, dan menguburnya sendiri (Kej
4:8). Dan ketika Allah mengkonfrontasi Kain tentang adiknya, ia bersikap
seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Inilah bukti bahwa manusia
telah memiliki sifat dan tabiat berdosa, dan kejahatan manusia bukanlah akibat
lingkungan yang buruk dan jahat, karena Kain dan Habel hidup ketika masih belum
ada lingkungan yang mempengaruhi mereka.
Kejatuhan
manusia ke dalam dosa menjadikan manusia tidak lagi mampu untuk melakukan
perbuatan baik atau kebajikan sejati yang sesuai dengan
standar Allah (Ini tidak berarti manusia tidak bisa berbuat baik kepada sesama
manusia mampu melakukan itu, tetapi sebesar apapun pekerjaan baik yang
diperbuat, tidak akan pernah menjadi kebajikan sejati yang bisa
menyelamatkan diri mereka sendiri).
Allah
mengetahui bahwa manusia itu tidak akan mampu mengerjakan perintah Allah dengan
sempurna sehingga Ia menjanjikan Mesias yang akan mati sebagai pengganti
manusia untuk menebus mereka dari dosa (Kejadian 3:15). Kristus adalah Mesias
yang dijanjikan Allah. Dialah yang mampu mengerjakan semua tuntutan perintah
Allah agar manusia itu bisa diselamatkan dan memperoleh hidup kekal. Dan inilah
yang Paulus katakan sebagai anugerah Allah kepada manusia melalui iman dalam
Yesus Kristus. Mereka yang telah percaya pada Kristus sadar bahwa bukan karena
usaha keras dan perbuatan baik sehingga mereka memperoleh hidup kekal tetapi
karena Allah mengasihi dan menganugerahkan keselamtan itu kepada mereka (Yoh
3:16).
Setelah
mengetahui fakta ini, tiba saatnya untuk menjawab pertanyaan diatas. Perhatikan
kembali Efesus 2:8-9 dimana Paulus menegaskan bahwa keselamatan itu sepenuhnya
karya Allah. Tetapi dalam Efesus 2:10 ia menjelaskan lebih lanjut, “Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.” (Ef 2:10). Apa maksud ayat ini? Ini menegaskan bahwa setiap
orang yang diciptakan (diselamatkan) dalam Kristus harus melakukan pekerjaan
baik dan harus berusaha hidup di dalamnya. Dengan kata lain, setelah seseorang
diselamatakan ia harus melakukan perbuatan baik dan harus menjadi bagian dari
kehidupannya, bukan untuk menyelamatkannya tetapi sebagai bukti bahwa ia
sungguh-sungguh percaya pada Yesus.
Setiap
orang percaya harus berkomitmen dan berdedikasi untuk itu. Semakin dewasa
kerohanian seseorang akan semakin tinggi dedikasinya untuk melakukan perbuatan
baik. Pekerjaan baik sedemikian merupakan suatu aplikasi ketaatan seseorang
pada apa yang diterima dan dipelajari dari firman Allah. Dengan sadar, sesulit
apapun perintah Allah ia harus belajar menaatinya sesempurna mungkin, dan Roh
Kudus akan memampukannya untuk terus menaati firman Allah. Ini merupakan buah
pembaharuan dalam diri seorang percaya. Seperti Paulus berkata, “Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah cipataan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor 5:17). Jika sebelumnya tidak
pernah berkeinginan untuk melakukan perbuatan baik, maka ia berubah dan
berdedikasi untuk itu. Pengalaman seperti ini pasti dirasakan setiap orang
percaya. Seorang yang tadinya jahat berubah menjadi pelaku kebaikan, tadinya
pemarah berubah menjadi lemah lembut, tadinya kejam berubah menjadi penuh
kasih, tadinya tidak memperdulikan orang lain berubah menjadi penuh perhatian
dan pendoa yang luar biasa bagi orang lain. Semua ini merupakan pembaharuan
dalam diri orang percaya.
Jika
kamu seorang yang sungguh-sungguh percaya, tanyakanlah pertanyaan ini,
perubahan apakah yang telah kamu miliki setelah percaya pada Yesus? Perbuatan
baik apakah yang telah menjadi komitmen dan dedikasi kamu sebagai pengikut
Kristus? Jawaban pertanyaan ini harus dimiliki setiap orang percaya. Paulus
kembali menegaskan dalam tulisannya kepada Titus, “Perkataan ini benar dan
aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah
percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan baik.
Itulah yang baik dan berguna bagi manusia” (Tit 3:8).
Perkataan
ini disampaikan Paulus setelah menegaskan bahwa keselamatan itu (hidup kekal)
merupakan anugerah Allah melalui Yesus Kristus (Titus 3:5-7). Dalam 2 Timotius
3:16, Paulus menjelaskan manfaat firman Allah yaitu untuk mengajar, menyatakan
kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran, namun
tujuan akhir dari manfaat ini adalah agar “tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim 3:17). Dengan
demikian, tidak ada alasan bagi umat Kristen untuk tidak melakukan pekerjaan
baik. Setiap perbuatan baik harus dilakukan bagi kemuliaan Allah dan selain
dari tujuan ini, semua pekerjaan baik tidak ada yang berkenan kepada Allah.
C. PERBUATAN
BAIK: AJARAN PAULUS VERSUS YAKOBUS
Sekelompok
orang beranggapan bahwa tulisan Paulus yang menekankan keselamatan merupakan
anugrah Allah oleh iman, bertentangan dengan tulisan Yakobus yang menekankan
perbuatan baik. Salah seorang tokoh reformasi, Martin Luther memiliki anggapan
seperti ini. Seperti diketahui, sebelumnya ia merupakan seorang penganut ajaran
katolik Roma yang gigih dan setia. Ketika ia percaya pada Yesus, ia ingin
meninggalkan kebiasaan dan pengertian yang dianut sebelumnya. Sebagai akibatnya
ia melihat ada suatu kontradiksi antara tulisan Paulus dan Yakobus.
Apakah
memang benaar ajaran Paulus bertentangan dengan ajaran Yakobus? Seperti yang
telah dijelaskan diatas, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan itu
adalah anugerah Allah dan bukan hasil usaha manusia. Namun, Paulus juga
menegaskan bahwa perbuatan baik harus dilakukan sebagai bukti buah pembaharuan
dan keselamatan yang telah diterima (Ef 2:10; Tit 3:8). Di sisi lain, Yakobus
menuliskan demikian, “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang
mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan?
Dapatkan iman itu menyelamatkan dia?” (Yak 2:14).
Ayat
ini seakan-akan menekankan perbuatan baik lebih penting dari pada iman. Lebih
jelas lagi ia berkata, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman
itu pada hakekatny adalah mati” (Yak 2:17). “Iman tanpa perbuatan adalah
iman yang kosong” (Yak 2:20). Sepintas kelihatannya ayat-ayat ini
menonjolkan perbuatan baik ketimbang iman yang menyelamatkan. Namun
sesungguhnya tidaklah demikian, karena apa yang diutarakan Yakobus di sini
ditujukan kepada mereka yang telah percaya pada Yesus Kristus. Ekspresi ini
sering diungkapkan ketika ia berkata, “saudara-saudaraku” (Yak 1:2; 2:1,
14; 3:1, 12; 4:11; 5:7, 12, 19) atau “saudara-saudara yang kukasihi”
(Yak 1:16, 19; 2:5). Jadi jika memang mereka telah percaya pada Yesus, maka hal
yang dituntut dari mereka adalah perbuatan baik.
Jika
memang demikian maka sangat jelas bahwa apa yang Paulus tegaskan dalam
tulisannya tidak bertentangan dengan apa yang dituliskan Yakobus. Baik Paulus
dan Yakobus sama-sama menekankan bahwa perbuatan baik itu merupakan bukti
seseorang telah memiliki iman. Seorang Kristen tidak bisa berkata, “yang
penting saya memiliki iman kepada Yesus dan itu sudah cukup, dan saya tidak
memperdulikan hal perbuatan baik.” Maka Yakobus akan meresponi, jika memang
demikian sebenarnya engkau tidak memiliki iman sama sekali atau engkau masih
seorang yang belum percaya. Apa yang diutarakan Paulus dan Yakobus tidak
mungkin bertentangan karena mereka menulis dibawah pimpinan Roh Kudus yang
tidak mungkin melakukan kesalahan dan kekeliruan (2 Pet 2:20-21). Paulus
menginginkan orang-orang Kristen mengerti bahwa imanlah yang menyelamatkan,
sementara Yakobus menekankan bahwa orang-orang Kristen harus mengaplikasikan
iman itu dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan perbuatan baik.
D. ORANG
KRISTEN SEBAGAI TERANG DUNIA
Ketika
umat Kristen telah mengetahui dengan benar bahwa keselamatan itu bukan hasil
usaha atau perbuatan mereka, maka umat Kristen harus menyadari juga bahwa Allah
yang sama memberikan perintah agar mereka juga melakukan perbuatan baik.
Semakin dewasa iman dan kerohanian seseorang maka semakin mudah bagi mereka
untuk melakukan perbuatan baik bagi sesama jemaat maupun di luar jemaat.
Seperti Paulus berkata, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik,
karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi
lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat
baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”
(Gal 6:9-10).
Dengan
latarbelakang pengertian ini, maka akan lebih mudah mengerti apa yang Yesus
katakan tentang peranan orang percaya sebagai terang dunia. Yesus berkata
demikian, “Kamu adalah terang dunia . . . Dengan demikian hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:14-16). Melalukan perbuatan
baik merupakan perintah Yesus, dan umat Kristen tidak bisa dengan alasan apapun
menghindari pekerjaan baik. Ada suatu tuntutan dimana setiap umat Kristen harus
terus bersinar dimanapun mereka berada. Mereka harus berani membuat suatu
perbedaan di antara orang-orang yang tidak mengenal Kristus sebagai bukti
pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus dalam diri mereka. Orang Kristen harus
berlomba-lomba untuk melakukan pekerjaan baik terutama di tengah-tengah jemaat
Tuhan.
BEBERAPA
CONTOH DALAM ALKITAB
Alkitab
mencatat banyak contoh tentang mereka yang melakukan perbuatan baik sebagai
bukti iman dan keselamatan yang mereka miliki. Berikut ini ada tiga contoh yang
bisa dipertimbangkan.
(1)
Dorkas.
“Di
Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita – dalam bahasa Yunani Dorkas.
Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah”
(Kisah 9:36). Di masa itu, para janda merupakan kelompok orang-orang lemah dan
kurang diperdulikan. Kematian suami seorang janda telah mengubah statusnya dan
menjadi kurang diharga dan diterima masyarakat. Dorkas melakukan perbuatan baik
kepada para janda dimana ia membuatkan baju dan pakaian bagi mereka dan
perbuatan ini baru diketahui orang banyak ketika ia meninggal dunia.
(2)
Febe.
“Aku
meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di
Kengkrea, supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi
orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab
ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku
sendiri” (Roma 16:1-2). Para komentator mempercayai Febe
sebagai seorang diakenes yang melayani Tuhan. Meskipun seorang wanita, namun ia
dapat dipercaya. Banyak penafsir Alkitab mempercayai Febe adalah orang yang
membawa surat Paulus kepada jemaat Roma. Febe menginginkan orang Roma memiliki
kebenaran Firman Allah dan ia melakukan perjalanan yang begitu jauh Kengkrea
menuju Roma.
(3)
Epafras.
“Salam
dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang
selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh,
sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal
yang dikehendaki Allah. . . . , bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan
untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis” (Kol
4:12-13). Epafras adalah seorang pelayan yang memperdulikan pertumbuhan
kerohanian orang lain. Dia mau bergumul dalam doa untuk orang lain. Ia seorang
jemaat yang terbeban untuk pelayanan dan merindukan pertumbuhan iman umat Tuhan. Dia mau
bersusah payah bagi orang lain yaitu jemaat Laodikia dan Hierapolis.
E. APLIKASI
PERBUATAN BAIK
Semua
orang Kristen sama seperti Dorkas, Febe atau Epafras, mereka diselamatkan oleh
karena iman percaya mereka pada Yesus. Mereka adalah manusia biasa, namun
berbeda dalam demonstrasi bukti iman mereka dengan melakukan pekerjaan baik
bagi orang lain. Perbedaan mereka dengan banyak orang yang menamakan diri
sebagai orang Kristen adalah bahwa mereka mau bersusah payah bagi orang lain,
sementara banyak orang Kristen tidak pernah mau menunjukkan bukti
keselamatannya, bahkan sebaliknya, banyak orang mengeluh terhadap prilaku dan
perbuatan mereka, baik dilingkungan gereja dan masyarakat. Coba pikirkan,
setelah bertahun-tahun menjadi pengikut Kristus, pekerjaan baik apa yang telah
kamu lakukan dalam lingkungan gereja? Jika jujur pada diri sendiri, justru
orang Kristen sering membuat orang Kristen lainnya tersandung dan meninggalkan
persekutuan Kristen. Yang sepatutnya harus menjadi teladan dan motivator bagi
orang lain, malah menjadi sumber masalah dalam lingkungan gereja dan
kekristenan.
Terkadang
ada orang Kristen bertanya dalam hatinya, perbuatan baik apa yang harus
diperbuatnya bagi anggota jemaat atau orang lain. Sering orang Kristen mencoba
memikirkan hal-hal yang besar, namun hal-hal kecil sekalipun tidak
diperdulikan. Lihat disekitar kamu sendiri, jika kamu seorang pimpinan, apakah
kamu perduli dengan bawahan kamu sendiri? Apa kamu memiliki komunikasi dengan
mereka demi terciptanya suatu komunitas yang sehat dan harmonis sebagai umat
Tuhan? Apakah kamu sudah menjadi seorang teladan dan motivator bagi mereka yang
bekerja dengan kamu sebagai teman sekerja? Anehnya mereka yang gagal sebagai
teladan dan motivator sering mengharapkan orang lain menjadi teladan dan
motivator dan terus mengkritisi orang lain tanpa melihat dirinya sendiri dan
kesalahan serta kegagalan yang telah diperbuatnya. Terkecuali merendahkan diri
dihadapan Allah dan sadar akan segala kesalahan dan kegagalan diri sendiri,
maka orang Kristen sedemikian tidak akan pernah berubah dan ia tidak akan bisa
bersinar sebagai terang bagi orang-orang di sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita
adalah manusia biasa yang tidak luput dari perbuatan dosa, baik itu dosa
perbuatan maupun dosa pikiran yang sering kita lakukan. Sehingga, kita
kadang-kadang menjadi jauh dan sangat jauh dari apa yang seharusnya tidak kita
lakukan dimana kita sulit bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Oleh karena
itu, mengenal akan kebesaran Allah yang telah mengasihi kita dan kita mau
belajar akan firman Tuhan, maka apapun yang kita hadapi akan merasa ringan,
teratasi dan lain sebagainya oleh karena adanya campur tangan dari ALLAH
sebagai Bapa yang tidak pernah lupa akan anak-anak-Nya yang mau mengenal dan
belajar untuk mrngasihi-Nya.
B. Saran
Hendaklah
dalam setiap kehidupan yang kita jalani di dunia ini, kita harus menyerahkan
sepenuhnya kepada ALLAH. Sebab ALLAH tidak pernah meninggalkan kita dan selalu
mengasihi kita seperti pada firman yang berbunyi “ karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini sehingga Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal (Yohanes 3:16). Oleh karena itu, apapun yang kita jalani di dalam
kehidupan ini, taruhkanlah semua itu dalam Kasih Allah dan percaya bahwa hanya
melalui Allah kita beroleh keselamatan lewat pengorbanan Yesus Kristus di Kayu
Salib. Amin.
saya suka ini....
BalasHapusada yg lebih bagus lagi.....saya tunggu selanjutnya.....
BalasHapus감사합니다~
BalasHapusDaftar Pustaka nya apa yaa min ??
BalasHapus